SELAMAT ATAS KELULUSAN SELURUH SISWA/SISWI MTs SE-JAKARTA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Senin, 24 Juni 2013
Minggu, 23 Juni 2013
PAIKEM GEMBROT & PEMBELAJARAN BERBASIS JEJARING SOSIAL
Arif Wahyu Hidayat, S.Pd (MTs N 34 Jakarta)
”Proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
aspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup untuk bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta
psikologis anak didik.”( Peraturan
pemerintah no 19 tahun 2005 bab IV pasal 19 ayat 1)
Dari peraturan pemerintah itu muncul
istilah PAIKEM GEMBROT yaitu Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan sehingga pembelajaran menjadi Gembira dan Berbobot.
PAIKEM dapat didefinisikan sebagai: pendekatan mengajar (approach
to teaching) yang digunakan bersama dengan banyak metode tertentu dan
dengan berbagai media pengajaran yang disertai penataan kelas dan tempat duduk
siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan. Dengan demikian, para siswa merasa tertarik
dan mudah menyerap pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan.
Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi saat ini memungkinkan PAIKEM GEMBROT BER JAS
istilah BERJAS artinya berbasis jejaring sosial (Internet)
Pada
saat sekarang ini sudah begitu banyak infrastuktur Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang ada.dan masyarakat (termasuk peserta didik) sudah melek dengan
teknologi. yang menjadi masalah besar dalam benak kita bagaimanakah dengan
gurunya apakah sudah melek Teknologi Informatika dan komunikasi ?.
Rabu, 10 April 2013
Menciptakan KBM Yang Lebih Menarik dan Menyenangkan
Arif Wahyu Hidayat, S.Pd (MTs N 34 Jakarta)
Menciptakan
KBM yang lebih menarik dan menyenangkan merupakan impian semua guru dalam
mengajar. Karena dengan KBM tersebut pentransferan pengetahuan dan pemahaman
materi pelajaran kepada peserta didik akan optimal. Namun pada kenyataannya
tidak semua guru merasakan proses KBM tersebut. Kadang yang guru alami ketika
dalam proses KBM adalah kurangnya ketertarikan peserta didik dalam materi
pelajaran yang sedang di bahas. Hal ini menyebabkan peserta didik akan kurang
memahami dalam materi pelajaran tersebut.
Dalam konteks ini penyebab terjadinya
persoalan bisa dilihat dari berbagai aspek baik dari peserta didik, guru,
sarana dan prasarana sekolah maupun lingkungan sekolah. Hal ini lah yang harus
diperhatikan secara mendalam khususnya oleh guru dan sekolah.
Langganan:
Postingan (Atom)